Cara Menganalisa Pergerakan Forex

Rabu, 27 Juni 2012

Menganalisa pergerakan forex sudah menjadi keharusan bagi setiap trader, karena tanpa menganalisa pergerakan forex berarti kita telah melakukan perjudian, dan jangan harap untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang.

Secara garis besar, analisa forex trading dibagi menjadi dua cara, yaitu :
  • Analisa Fundamental
  • Analisa Teknikal
Tapi analisa yang akan kita pelajari saat ini adalah analisa teknikal

Untuk menganalisa pergerakan forex  dengan cara teknikal, yang harus diperhatikan adalah kondisi market dan pemilihan indikator.

Ada 4 jenis kondisi yang sering terjadi pada forex market dan setiap kondisi mempunyai cara yang berbeda-beda dalam menganalisanya. Oleh karena itu satu cara menganlisa hanya digunakan pada satu kondisi market.

Indikator juga diperlukan dalam menganalisa kondisi market, oleh karena itu pemilihan indikator yang benar bisa menjadi faktor penting keakuratan sebuah analisa.

Berikut ini 4 jenis kondisi market serta cara menganalisa pada masing-masing kondisi tersebut :
  1. Kondisi Swing

  2. Pada kondisi ini pergerakan market bolak balik secara mendatar sehingga biasanya membentuk sebuah lorong. Tapi sisi atas dan bawah lorong ini kemudian menjadi area support dan resistance. Pada kondisi seperti ini cara trading yang bisa digunakan adalah dengan cara scalping yaitu dengan cara membeli diarea support dan menjual diarea resistance.

    Arah market selanjutnya bisa analisa dengan menggunakan indikator jenis pembalikan seperti stochastic oscillator yang menghasilkan signal diarea support dan resistance. Jika grafik berada disekitar garis support maka arah selanjutnya adalah naik, sebaliknya jika grafik berada disekitar garis resistance maka arah market selanjutnya adalah turun.

    Cara analisanya adalah :
    -          Buatlah garis support dan resistance
    -          Pasanglah indikator stochastic oscillator untuk memberikan signal siap masuk pasar
    -          Entry pointnya ketika candlestick membentuk pola reversal dan stochastic menunjukkan jenuh beli (overbought)/ jenuh jual (oversold), atau ketika terjadi crossing stochastic.



  3. Kondisi Break


  4. Kondisi break adalah kondisi market yang baru saja menghancurkan pembatas, sehingga tenaga market sedang besar dan harga akan melaju dengan sangat cepat.

    Untuk lebih jelasnya, baca juga cara membaca Bollinger band.

    Dengan demikian analisa akan berfokus pada mencari titik untuk masuk pasar bisa tepat.

    Cara menganalisanya:
    -          Pasang bollinger band untuk melihat valotilitas market
    -          Pasang indikator volume untuk melihat tenaga break
    -          Entry pointnya ketika open candle selanjutnya terbentuk, yaitu Bollinger band melebar dan volume candle yang melakukan break lebih besar dari volume sebelumnya.


  5. Kondisi Jenuh


  6. Kondisi jenuh adalah kondisi seolah-olah market tidak bisa lagi bergerak lebih jauh, sehingga kemungkinan terbesarnya adalah market akan berbalik arah.

    Indikator yang tepat digunakan pada kondisi ini adalah jenis oscilator, misalnya RSI atau stochastic, atau bisa juga menggunakan Money flow index.

    Arah market pada kondisi jenuh ini diketahui, jika saat ini sedang jenuh beli (overbought) maka arah market selanjutnya adalah turun, dan jika saat ini sedang jenuh jual (oversold) maka arah market selajutnya adalah naik.

    Fokus analisa pada kondisi jenuh ini adalah mencari entry point yang menunjukkan market siap balik arah.

    Cara analisanya :
    -          Pasang indikator money flow indek
    -          Pasang stochastic oscillator
    -          Entry point ketika stochastic bernilai dibawah 20 atau diatas 80.


  7. Kondisi Chaos


  8. Pada kondisi chaos, market akan lebih sulit dianalisa karena arahnya tak menentu tapi kita masih bisa menentukan arahnya ketika terjadi kovergen.

    Konvergen adalah kondisi dimana harga semakin rendah namun tidak diikuti dengan merendahnya indikator, begitu juga dengan harga yang meninggi sementara indikator tidak ikut meninggi.

    Jadi arah market baru bisa diketahui ketika terjadi konvergen.

    Indikator yang bisa digunakan dalam kondisi ini adalah MACD, Stochastic, RSI, William range.

    Fokus analisa pada kondisi ini adalah mencari terjadinya konvergen lalu mencari entry pointnya.

    Cara analisanya :
    -          Pasang indikator stochastic
    -          Terjadinya konvergen
    -          Entry pointnya adalah pada saat open candle selajutnya terbentuk setelah terjadi konvergen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar